Minggu, 20 Maret 2011

tipe-tipe organisasi

tipe-tipe organisasi
tipe tipe organisasi
::: Tiga tipe Struktur Organisasi :::

1. Functional Organization Structure, yakni struktur organisasi dimana pembagian divisinya berdasarkan fungsinya masing-masing. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini :
* Fokus pada pembagian tugas berdasarkan fungsi bagiannya masing2
* Komunikasinya menggunakan bottom-top communication sehingga control atasan terhadap bawahan lebih mudah, sederhana, dan tidak berulang2
* Masing2 bagian cenderung hanya fokus pada bidang kerja masing2 dan komunikasi antar bagian cenderung kurang terbuka
* Pergerakan dan komunikasi tiap2 bagian masih tersekat2
* Biasanya ditemukan pada organisasi2 yang memproduksi barang

:: Functional Organization Structure ::
2. Project/Divisional Organization Structure, yakni struktur organisasi dimana pembagian divisinya berdasarkan proyek/kegiatan yang sedang dijalankan. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini :
* Fokus pada pembagian berdasarkan proyek yang sedang dikerjakan
* Masing2 kegiatan proyek mempunyai struktur sendiri, mulai dari pemimpin proyek sampai divisi2nya
* Komunikasi di dalam proyek lebih terkendali dan fungsi pengawasan pemimpin proyek terhadap proyeknya juga mudah
* Dibutuhkan lebih banyak SDA untuk masing2 proyek
* Ada kemudahan dalam memasukkan konsultan luar (outsourcing) dalam pengerjaan proyek
* Setiap karyawan dituntut untuk mempunyai rasa tanggung jawab dan inisiatif yang tinggi
* Kurang cocok untuk organisasi yang membutuhkan banyak proses administrasi dan birokrasi

:: Project/Divisional Organization Structure ::
3. Matrix Organization Structure, yakni struktur organisasi gabungan dari Functional dan Projectized Structure Organization. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini :
* Terdapat pembagian berdasarkan proyek/kegiatan yang sedang dijalankan
* Namun tetap menggunakan SDA dari tiap divisi yang kesemuanya secara bersama-sama menangani semua proyek
* Pemanfaatan SDA-nya efisien karena anggota mempunyai pekerjaan yang tetap walau proyek telah selesai
* Komunikasi dan sharing antar divisi lebih baik dibandingkan dengan tipe fungsional
* Ada keterlibatan stakeholder yang kuat
* Pembagian SDA harus jelas untuk setiap proyeknya, jangan sampai terjadi “rebutan SDA”
* Setiap anggota berkecimpung di setiap proyek yang ada, sehingga komunikasi mereka terhadap setiap atasannya yang notabene lebih dari satu bisa jadi membingungkan
* Ada tiga sub dari tipe ini, diantaranya :
o Weak Matrix => peran Manajer Proyek kuat, peran Manajer Fungsional lemah. Manajer Fungsional hanya sebagai penyedia SDA yang ada.
o Balanced Matrix => peran Manajer Proyek dan Manajer Fungsional setara.
o Strong Matrix => peran Manajer Proyek lemah, peran Manajer Fungsional kuat. Manjer Proyek hanya sebagai koordinator proyek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar